Google+

Thursday, March 24, 2011

Berhubungan Intim ketika Hamil

Berhubungan Intim ketika Hamil

Banyak wanita yang merasa takut terjadi sesuatu yang membahayakan jabang bayi jika mereka harus berhubungan intim ketika hamil. Namun ternyata seks saat masa kehamilan adalah aman, asalkan tidak dalam kondisi khusus misalkan asal saran dokter atau sedang menjalani pengobatan.

Bayi dalam rahim sendiri memiliki perlindungan alamiah yaitu kantong air ketuban. Dokter memang kadang-kadang tidak memperbolehkan beberapa orang agar tidak melakukan hubungan seks semasa kehamilan. 


Namun itu pun jika si ibu mengalami komplikasi selama periode kehamilan, misalnya jika terdapat pendarahan atau kasus bayi prematur. Selain itu, para ibu sangat disarankan untuk bertanya kepada dokter untuk mengklarifikasi suatu hubungan seks tanpa orgasme atau bahkan penetrasi menjadi syarat yang penting.

Pertanyaan yang paling sering muncul pada si ibu adalah bagaimana cara berhubungan seks yang benar saat hamil?

Tentu saja posisi seks konvensional tidak dapat dilakukan pada kondisi hamil karena dapat membahayakan baik bagi si ibu maupun si bayi. Oleh karena itu, cobalah merubah gaya berhubungan yang lain, yang tentunya aman dan nyaman bagi semua pihak.

Selain itu, saat hendak melakukan intercourse gunakanlah pelicin yang berbahan baku air. Wanita hamil terkadang merasa takut sakit saat intercourse. Namun seharusnya rasa sakit tidak ada karena selama orgasme rahim akan mengalami kontraksi. Namun jika rasa sakit tetap terasa maka berhentilah berhubungan seks dan berkonsultasilah pada dokter.

Komunikasi antara ibu hamil dan pasangan seksnya sangatlah penting demi keamanan dan kenyamanan. Mereka tidak perlu ragu untuk menolak jika memang tidak merasa nyaman dalam melakukan hubungan seks saat hamil. Akan tetapi, komunikasi tetap menjadi syarat utama agar tidak ada pihak yang tersinggung.

Perempuan hamil tidak perlu merasa heran jika hasrat seksualnya dirasa menurun. Hal tersebut wajar adanya, walaupun memang ada kondisi dimana justru hasrat seksual seorang wanita meningkat saat periode kehamilan.

Namun pada umumnya memang tiga bulan pertama periode kehamilan, hampir semua perempuan mengalami penurunan hasrat seksual. Dan hal tersebut dimungkinkan karena mereka merasa kelelahan atau perasaan tidak nyaman.

Pada kondisi dimana dokter melarang wanita hamil dalam berhubungan seksual, maka jenis hubungan intim lainnya dapat dilakukan sebagai alternatif. Misalnya melakukan candle night dinner di restoran favorit. Tentunya ini akan menghangatkan hubungan Anda dengan pasangan Anda.

Setelah menjawab semua kebingungan mengenai seks saat periode kehamilan, perempuan juga dibingungkan dengan pertanyaan mengenai waktu yang tepat untuk seks pasca-melahirkan. Sebagian dokter menyarankan seks pasca-melahirkan dilakukan jika pendarahan dan proses kesehatan pasca melahirkan sudah berhenti.

Jika pasca-melahirkan, si wanita merasa vagina-nya kering maka gunakanlah lubrikan berbahan-baku air agar hubungan seks dengan pasangan terasa nyaman.

Dalam keadaan hamil besar, gaya bercinta yang disarankan dokter adalah pria berada dalam posisi di belakang wanita. Berhubunganlah dengan berbaring miring ke satu arah. Hal ini dimaksudkan agar wanita merasa nyaman dan juga agar tekanan pada dinding rahim dapat dikurangi.

Posisi Women on Top juga menjadi gaya berhubungan yang sah-sah saja dilakukan saat kehamilan. Namun perlu diingat agar penetrasi yang dilakukan jangan terlalu dalam. Posisi lain yang menjadi alternatif adalah pria duduk di kursi atau sisi kasur dan wanita berada di atasnya. Bisa juga si pria melakukan penetrasi dari belakang, sementara wanita berada dalam posisi menungging.

Namun jika gerakan-gerakan di atas terasa kurang nyaman dilakukan, maka janganlah dipaksakan. karena yang terpenting dalam suatu hubungan seks adalah keamanan dan kenyamanan kedua belah pihak, bukan? [indokamasutra]

No comments: