Google+

Sunday, March 3, 2013

sakit payudara non kanker

sakit payudara non kanker

Penyakit Payudara non-Kanker
Penyakit Payudara non-Kanker
Berbagai cara dapat dilakukan untuk mendeteksi benjolan sebagai tanda adanya kanker payudara. Baik yang bersifat mandiri dengan melakukan SADARI maupun yang bersifat medis, seperti mamografi, USG, ductografi, termografi dan biopsy. Disamping penyakit payudara yang sifatnya cancerous, ada beberapa penyakit payudara yang sifatnya non-cancerous atau non-kanker.

Apa sajakah itu?

Berikut ini beberapa penyakit payudara non-kanker yang saya maksudkan:

Fibrokista

Adalah suatu keadaan yang terdiri dari nyeri, kista dan benjolan jinak di payudara. Keadaan ini sangat sering ditemukan pada payudara yang normal dan merupakan variasi normal. Perubahan fibrokista merupakan penyebab tersering dari benjolan payudara pada wanita yang berusia 30-50 tahun. Hal ini bukan merupakan keganasan. Minimal 60% wanita selama masa reproduktifnya memiliki benjolan payudara tsb.


Gejalanya bisa berupa:

  • benjolan padat dengan bentuk yang tidak teratur
  • nyeri payudara yang menetap atau hilang-timbul
  • payudara terasa penuh ¤nyeri tumpul dan berat
  • pembengkakan dan nyeri bila payudara ditekan sebelum menstruasi, nyeri berkurang setelah usai menstruasi. 
Pada pemeriksaan akan teraba massa yang bisa digerakkan, biasanya berbentuk bundar dengan permukaan yang licin. Pemeriksaan yang biasa dilakukan adalah mammografi dan USG payudara. Untuk mengurangi nyeri sebaiknya tidak mengkonsumsi kopi, teh, coklat dan minuman ringan. Bisa juga dengan kompres hangat dan pemakaian BH yang tepat. Kadang diberikan vitamin E, pada kasus yang berat kadang diberikan danazol.


Kista Payudara

Yaitu kantung berisi cairan yang ditemukan di dalam payudara. 
Kista paling banyak ditemukan pada wanita menjelang masa menopause, tetapi dapat terjadi juga pada wanita pasca menopause. 
Gejalanya kadang menyebabkan nyeri payudara. Kista teraba licin, bisa digerakkan, dan berbatas tegas dan kadang nyeri bila ditekan. 
Pemeriksaan bisa dengan mammografi dan USG payudara. Untuk mengurangi rasa nyeri cairan dari dalam kista bisa diambil menggunakan jarum, jika parah maka harus dibuang melalui pembedahan.

Fibroadenoma

Adalah benjolan padat yang kecil dan jinak pada payudara, yang terdiri dari jaringan kelenjar dan fibrosa. Benjolan ini biasanya ditemukan pada wanita muda, juga pada remaja putri.
Gejalanya antara lain:

  • benjolan mudah digerakkan
  • batasnya jelas dan bisa dirasakan dengan SADARI
  • teraba kenyal karena mengandung kolagen

Diagnosa: 
benjolan cenderung berbentuk bundar dan memiliki pinggiran yang dapat dibedakan dengan jaringan payudara di sekitarnya, sehingga seringkali teraba seperti ada kelereng di dalam jaringan payudara. Untuk membantu menegakkan diagnosa biasanya dilakukan aspirasi jarum atau biopsi.

Fibroadenoma seringkali berhenti tumbuh atau bahkan mengecil dengan sendirinya. Pada kasus seperti ini tumor biasanya tidak diangkat. Tetapi jika terus membesar, maka harus dibuang melalui pembedahan.

Mastalgia

Adalah kondisi dimana payudara merasa nyeri. Mastalgia ini sebenarnya akrab dengan wanita, karena selalu datang mengiringi waktu menstruasi. 
Mastalgia ada 2 kelompok yaitu mastalgia siklik dan non-siklik. 

  1. Mastalgia siklik berhubungan dengan menstruasi, Mastalgia siklik terjadi akibat perubahan hormonal, rasa nyeri terjadi di sekitar masa ovulasi sampai masa menstruasi tiba. 
  2. Mastalgia non-siklik tidak berhubungan dengan menstruasi, bisa berasal dari payudara maupun dari struktur sekitar payudara (misal otot atau persendian). nyeri pada mastalgia non-siklik biasanya terus-menerus ada dan hanya pada lokasi tertentu di payudara. Diagnosa ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik. 

Jika ditemukan adanya benjolan maka dilakukan pemeriksaan: mammografi, USG payudara dan biopsi jaringan payudara.
Tips untuk kedua jenis mastalgia:

  • gunakan BH yang nyaman dan pas
  • kurangi asupan lemak jenuh dan garam
  • vitamin E (400-800 unit/hari)
  • kurangi asupan kopi, teh dan coklat Kebanyakan nyeri bisa hilang dengan sendirinya dalam beberapa bulan atau tahun.


Mastitis (Infeksi dan Abses Payudara)

Adalah suatu infeksi pada jaringan payudara. Pada infeksi yang berat atau tidak diobati, bisa terbentuk abses payudara (penimbunan nanah di dalam payudara). Infeksi biasanya disebabkan oleh bakteri yang banyak ditemukan pada kulit yang normal, yaitu Staphylococcus aureus. Seringkali berasal dari mulut bayi dan masuk ke dalam saluran air susu melalui sobekan atau retakan di kulit (biasanya pada puting). Mastitis biasa terjadi pada wanita menyusui, kebanyakan dalam waktu 1-3 bulan setelah melahirkan. Sekitar 1-3% wanita menyusui mengalami mastitis pada beberapa minggu pertama setelah melahirkan.
Gejala:

  • nyeri payudara
  • benjolan payudara
  • pembengkakan salah satu payudara
  • jaringan payudara membengkak, nyeri bila ditekan, kemerahan dan teraba hangat
  • keluar cairan dari puting susu, bisa mengandung nanah
  • gatal-gatal
  • pembesaran kelenjar getah bening ketiak pada sisi payudara yang terkena
  • demam

Lakukan pengompresan hangat selama 15-20 menit, 4 kali/hari. Berikan antibiotik, dan untuk mencegah pembengkakan sebaiknya dilakukan pemijatan dan pemompaan air susu pada payudara yang terkena. Jika terjadi abses, biasanya dilakukan penyayatan dan pembuangan nanah, serta dianjurkan untuk berhenti menyusui. Untuk mengurangi nyeri bisa diberikan obat pereda nyeri yang aman untuk ibu menyusui dan bayinya, misalnya:acetaminophen atau ibuprofen.

Untuk pencegahan terjadinya mastitis bisa dilakukan tindakan berikut:

  • menyusui bergantian kiri dan kanan
  • memompa payudara untuk mencegah pembengkakan dan penyumbatan saluran
  • gunakan teknik menyusui yang baik dan benar untuk mencegah robekan/luka pada puting susu
  • minum banyak cairan
  • jaga kebersihan puting
  • cuci tangan sebelum dan sesudah menyusui

Mastitis wajib dikenali sebagai upaya pencegahan, karena jika sudah akut bisa berakibat pengangkatan payudara.

Nipple discharge

Yakni cairan yang keluar dari puting susu. Sekitar 20% wanita mengeluarkan cairan yang menyerupai susu atau cairan jernih secara spontan. Ketika melakukan SADARI, pada 50-60% wanita kulit putih dan kulit hitam akan mengeluarkan cairan dari payudara, serta 40% pada wanita Asia-Amerika.
Cairan dari puting susu perlu mendapatkan perhatian khusus jika:

  • berwarna kemerahan atau encer disertai warna merah, pink atau coklat
  • lengket dan warnanya bening atau coklat sampai hitam (mengkilat)
  • keluar secara spontan tanpa harus memijat puting susu
  • sifatnya menetap
  • hanya keluar dari salah satu puting susu
  • cairan selain air susu

Pemeriksaan diagnostik untuk nipple discharge meliputi:

  • biopsi (jika ada benjolan)
  • sitologi cairan
  • CT scan kepala (untuk mencari tumor hipofisa)
  • mammografi
  • kadar prolaktin serum
  • transillumination
  • USG payudara
  • galaktogram atau duktogram (untuk membantu menemukan papiloma intraduktal)

Pengobatan standar untuk nipple discharge yang tidak dipengaruhi oleh hormon adalah dengan pemotongan saluran. Pemotongan saluran biasanya dilakukan dengan pembiusan lokal dan prosedurnya dilakukan melalui sayatan kecil di daerah areola.

demikianlah beberapa penyakit payudara yang bukan termasuk payudara atau sakit payudara non kanker. semoga bermanfaat.

1 comment:

Unknown said...

info yang sangat bermanfaat gan,, thanks :)

http://goo.gl/XkepRv