Google+

Saturday, January 19, 2013

Ratus Vagina, Apakah Aman?

Ratus Vagina, Apakah Aman?

Ratus Vagina
Ratus Spa Vagina
Diakui atau tidak, beragam mitos tentang perawatan vagina tetap hidup sampai sekarang, karena wanita umumnya peduli pada kesehatan, keindahan, dan kewangian vaginanya. 
Di sisi lain, muncul juga keraguan akan keamanan Ratus Vagina. Apalagi bila dikaitkan dengan kesehatan vagina. 
Ada anggapan, Ratus Vagina akan membuat keasaman vagina terganggu. Bukannya menjadi sehat, vagina justru rentan infeksi. Benarkah demikian?

Ginekolog dari RS Permata Cibubur, Jakarta, dr. Dwiana Ocviyanti Sp.OG, yang juga pengasuh rubrik Seks & Ginekologi di femina, mencoba mengupasnya sampai tuntas.


Apakah ratus aman untuk kesehatan vagina?

Untuk menjawab pertanyaan ini, terlebih dahulu kita harus tahu anatomi vagina. Bentuk liang vagina seperti pipa yang bolong di tengah. Tetapi, dalam keadaan ‘tidak dipakai’, dinding vagina akan saling menempel erat sehingga bentuknya gepeng. Bentuk seperti ini tidak memungkinkan ada benda atau zat-zat dari luar yang bisa masuk dan menembus liang vagina. Dengan alasan ini, uap Ratus Vagina tidak akan bisa masuk ke liang vagina, dan otomatis tidak akan mengganggu kesehatan vagina.



Benarkah ratus bisa mengurangi infeksi?

Secara langsung, ratus tentu saja tidak mengurangi infeksi. Tetapi, secara tidak langsung, uap hangat Ramuan Ratus Vagina yang membuat pembuluh darah melebar dan alirannya makin lancar itu memungkinkan jumlah sel darah putih yang bertugas untuk melawan infeksi juga akan makin banyak. Makanya, bila ada kuman yang masuk, mekanisme pertahanan diri jadi lebih baik.

Benarkah ratus memengaruhi keasaman vagina?

Kondisi di dalam vagina memang asam (pada kisaran 3,5-5). De-ngan kadar keasaman ini, di dalam vagina tumbuh flora (mikroba) normal yang hanya cocok tumbuh pada kondisi ini. Jamur, misalnya, tidak akan bisa tumbuh bila kondisi keasaman vagina tetap terjaga. Tetapi, dengan anatomi vagina dan fakta bahwa uap ratus tidak akan bisa masuk ke liang vagina, maka ratus vagina tidak akan mengganggu keasaman vagina.

Benarkah ratus membuat vagina keset?

Secara alami, vagina memiliki kelenjar bartholin yang terletak di dinding liang vagina yang bertugas memproduksi cairan. Fungsi cairan ini untuk membersihkan sekaligus menghanyutkan benda-benda asing (yang bisa membahayakan kesehatan vagina) ke luar.

Pada saat terangsang dan berhubungan seksual, vagina akan memproduksi lebih banyak cairan, yang berfungsi sebagai pelumas agar tidak teriritasi oleh gesekan penis. Tetapi, karena anatomi vagina yang gepeng saat tidak terpakai, ratus tidak akan mengganggu fungsi vagina dalam memproduksi cairan. Apalagi, meski bahan herba itu mengandung berbagai zat, uap yang diperoleh dari rebusannya tidak mengandung zat-zat tersebut.

Benarkah ratus bisa melemaskan otot vagina yang kaku?

Ya. Uap ratus yang hangat akan membuat otot vagina dan daerah sekitarnya menghangat. Kehangatan itu membuat pembuluh darah yang ada di sana melebar sehingga aliran darah menjadi lancar. Hal inilah yang membuat otot-otot vagina lebih relaks. Efek ini sebetulnya mirip dengan mandi air hangat saat kita sedang capek. Aliran darah yang lancar akan membuat tubuh jadi segar dan nyaman.

Bolehkah melakukan ratus vagina pada masa nifas?

Boleh saja, karena ratus bisa membantu melenturkan otot vagina yang kaku. Tetapi, pastikan Anda sudah tidak mengalami perdarahan. Karena, bila masih perdarahan, maka pembuluh darah yang melebar akibat penguapan bisa membuat perdarahan makin hebat. Jika memang ingin melakukannya, tunggulah hingga minimal 2 minggu pascapersalinan. Lebih baik lagi bila Anda menunggu hingga masa nifas berakhir.

Benarkah wanita yang masih perawan tidak boleh melakukan ratus vagina?

Secara medis, tak ada alasan yang melarang wanita yang belum pernah berhubungan seksual untuk melakukan ratus vagina. Karena ratus bersifat penguapan, dan tidak memasukkan sesuatu ke dalam vagina.

Bagaimana cara terbaik merawat vagina?

Yang pasti, jangan sekali-kali memasukkan pembersih apa pun ke dalam vagina, karena bisa mengganggu kesehatannya. Anda cukup membasuh vagina dengan air bersih, karena vagina punya mekanisme pembersihan alami. Tetapi, untuk vagina bagian luar (vulva), Anda boleh membersihkan dengan sabun. Karena, pada vulva biasanya terdapat banyak lemak yang tidak bisa bersih hanya dengan air.

sumber: femina.co.id

No comments: