Google+

Tuesday, June 5, 2012

Sekilas tentang Ajaran Ghanta Yoga




LATAR BELAKANG tentang Ajaran Ghanta Yoga


Yayasan Pangajaran merupakan yayasan yang berkecimpung dalam program keagamaan keumatan sosial budaya kemasyarakatan yang dipadukan dengan spiritual. Yayasan Pangajaran sudah eksis sejak tahun 2009. Dalam perjalanannya Yayasan Pangajaran sudah melakukan berbagai aktifitas sosial kemasyarakatan ke desa-desa pekraman seluruh Bali. Kegiatan ini ternyata mendapat perhatian yang antusias dari masyarakat karena program yang dijalankan langsung menyentuh eksistensi pokok yang dihadapi masyarakat pedesaan saat ini seperti misalnya permasalahan kesehatan di pedesaan dan permasalah lain seperti adat istiadat, etika sosial beragama yang berhubungan langsung dengan masalah yang dihadapi oleh masyarakat desa pekraman.

Berangkat dari antusiasme masyarakat tersebut maka YayasanPangajaran akan lebih intensif lagi melakukan kegiatan-kegiatan tersebut, yang rencananya dilakukan setiap bulan di masing-masing desa pekraman yang berbeda.


JENIS KEGIATAN

Adapun jenis kegiatan dari Yayasan Pangajaran ini adalah sebagai berikut:
  1. Dharmayatra, Dharma Yatra mempunyai pengertian yakni usaha untuk meningkatkan pemahaman dan pengamalan ajaran Agama Hindu melalui kunjungan untuk persembahyangan ketempat-tempat suci, patirtan baik yang bertempat di pegunungan atau di tepi pantai.
  2. Tirtayatra, dalam bahasa sehari-hari di Bali dipahami dengan tangkil atau sembahyang ke pura-pura. Tirtayatra tertulis dalam Kitab Sarasamuscaya 279 yaitu keutamaan tirtayatra itu amat suci, lebih utama dari pensucian dengan yadnya. Tirtayatra didasarkan melalui pelaksanaan bhakti yang tulus ikhlas, tekun dan sungguh-sungguh.
  3. Dharmawacana, Kegiatan ini dilaksanakan untuk memberikan penyeragaman pemahaman tentang hal-hal yang berbau pelaksanaan kegiatan keagamaan di masing masing desa pekraman. Seperti kita ketahui bahwa pelaksanaan kegiatan keagamaan di Bali sangat dipengaruhi oleh tempat waktu dan suasana (desa kala patra) sehingga kedepannya pelaksanaan tersebut tidak berbenturan dengan pakem agama yang telah ada yakni pakem Agama Hindu. 
  4. Dharma tula adalah metode pendalaman agama melalui diskusi agama untuk mendapatkan kesamaan persepsi dalam meningkatkan penghayatan pada nilai-nilai yang dianut. Kata Tula berasal dari bahasa Sansekerta artinya perimbangan, keserupaan, dan bertimbang. Secara harpiah dharma tula dapat diartikan dengan bertimbang, berdiskusi atau berembug atau temu wicara tentang ajaran agama Hindu dan Dharma.
  5. Penyembuhan Gratis, melalui KLINIK JALA SIDHI, kegiatan ini diperuntukkan bagi mereka yang mengalami masalah gangguan kesehatan baik sekala maupun niskala. Metode penyembuhannya adalah dengan menyalurkan energi Ghanta Yoga secara langsung kepada pasien dan pemberian air minum yang sudah diberikan energy Ghanta Yoga.
  6. Punia untuk Pemangku, Salah satu tujuan dibentuknya Yayasan Pangajaran disamping kegiatan rutin diatas, menjadi suatu keinginan untuk memberikan bantuan kepada para pemangku di pura / desa pekraman dalam bentuk dana punia yang besar keinginan dari yayasan agar bisa ditiru dan diikuti oleh seluruh umat sedharma.
  7. Punia ke Pura, Selain punia berupa donasi juga diserahkan berupa benda yang bisa dipergunakan di areal pura yang dikunjungi, misalnya berupa tempat sampah dan yang lainnya
  8. Penerimaan murid Ghanta yoga, Kegiatan ini dilaksanakan jika ada permintaan masyarakat untuk ikut bergabung dengan ajaran Ghanta Yoga

Jenis kegiatan diatas dilaksanakan sekaligus, jika kegiatan tersebut diatas ingin dilaksanakan di wilayah bapak/ibu silahkan kontak kami.
Semua kegiatan diatas tanpa dipungut biaya ( kecuali poin 8 ), bapak/ibu hanya menyiapkan tempat, mengurus segala macam ijin yang berhubungan dengan kegiatan diatas dan tentunya mengundang masyarakat untuk hadir mengikuti kegiatan tersebut.

SEKILAS TENTANG GHANTA YOGA

Ghanta Yoga adalah sebuah ajaran yang mengajarkan salah satu metode/tehnik yoga sebagai jalan spiritual untuk dapat meningkatkan kemampuan dan kesadaran sehingga mampu memperoleh kesadaran agung dan pencerahan serta memahami hakekat hidup, kehidupan, diri dan Tuhan, sesuai dengan tujuan yoga itu sendiri. Di dalam mencapai tujuannya, Ghanta Yoga mempergunakan sebuah metode yang simple dan berharap agar mudah dilaksanakan oleh semua lapisan masyarakat.

Pada hakekatnya manusia dibangun oleh 25 sifat/unsur diantaranya :
Pretiwi (unsur padat), Apah (Unsur Cair), Teja (Unsur Panas), Bayu (Unsur Angin), Akasa (Ether), Rupa, Bau, Suara, Mata, Telinga, Hidung, Lidah, Kulit, Mulut, Tangan, Kaki, Pembuangan (Dubur), Kemaluan, Tenang, Aktif, Berat (Malas), Purusa Gunacitta (sifat dualisme).

Guna yang ada didalam diri, akibat kriya saktinya Tuhan, karena terpengaruh oleh maya, menyebabkannya keluar dari sifat aslinya. Hal inilah yang menyebabkan manusia terbelenggu oleh ikatan duniawi dan jatuh pada jurang kesengsaraan. Dengan Kriya Sakti – Nya, energy Tuhan itu secara terus menerus mengalir pada ciptaannya. Dari energy yang paling halus sampai yang paling kasar, begitu sebaliknya, namun kita tidak pernah menyadarinya.

Ajaran Ghanta Yoga di dalam prakteknya akan mengajarkan sebuah metode untuk dapat mengubah semua guna/sifat/unsur di dalam diri menjadi Guna Sakti (sifat unggul sesuai dengan sifat aslinya) dengan cara mengakses dari energy Tuhan yang khusus untuk itu. Dengan energy tersebut, setelah diaktifkan melalui sebuah proses inisiasi dari Guru Ghanta Yoga, energy ini akan terus menerus mengalir ke semua guna di dalam diri. Dengan latihan yang tekun di bawah bimbingan dari seorang Guru Ghanta Yoga / pembimbing, maka semua guna itu akan menjadi sumber potensi mukjisat, kharismatik, kekuasaan, penyembuhan dan sejenisnya, yang di Bali hal itu disebut dengan TAKSU.

Apakah Energi Taksu itu?

Energi Taksu adalah sebuah energi kekuatan (sakti) Tuhan yang ada didalam diri yang menyebabkan manusia memiliki berbagai macam potensi kemampuan spiritual seperti mukzisat, kekuatan (sakti), penyembuh, kharismatik, usaha/bisnis, dan sebagainya. Disadari atau tidak, sesungguhnya semua manusia mempunyai berbagai macam potensi energi Taksu ini, apapun bentuk dan namanya.

Kita sering tidak memahami dan menyadri bahwa sesungguhnya ada sebuah energi suci Tuhan yang mengalir secara terus menerus di dalam diri. Energi ini mengalir diakibatkan oleh adanya proses penciptaan (krya sakti) Tuhan didalam menciptakan manusia dan seluruh alam ini. Didalam proses penciptaannya energi suci Tuhan yang universal tersebut terobjektifkan menjadi 25 unsur/sifat (guna) membentuk manusia dan energi itu mengalir secara terus menerus dari yang paling halus sampai yang paling kasar (riil), begitu sebaliknya.

Yang manakah dari 25 unsur/sifat (guna) yang membentuk manusia?

Ke 25 unsur/sifat (guna) itu adalah purusha gunacitta (aspek dualisme), Tri Guna (tenang, aktif dan berat), Panca Maha Bhuta (unsur sifat: padat, cair, panas, angin dan ether), Panca Tan Matra (rasa, bau, rupa, sentuhan dan suara), dan Dasendrya (mata, hidung, telinga, lidah, kulit, mulut, tangan, kaki, dubur dan kemaluan). Dari 25 guna ini akan menjadi berbagai macam guna. Itulah sesungguhnya yang membentuk manusia. Karena 25 guna ini merupakan unsur/sifat material (prakerti) dari proses penciptaan, maka energi Tuhan yang mengalir akan menjadi semakin kasar (riil) dan sifat kemahakuasaan dan kekuatanNya (sakti) semakin berkurang. Disamping itu ke 25 guna ini juga yang menyebabkan manusia terbelenggu dalam ikatan kesengsaraan.

Bagaimana Cara Mengaktifkan Energi Taksu Didalam Diri?

Energi Taksu dapat diaktifkan melalui sebuah proses inisiasi. Proses ini tidak bisa dilepaskan dengan ajaran Ghanta Yoga, karena hal tersebut merupakan salah satu tehnik olah spiritual Ghanta Yoga. Untuk dapat mengerti dan memahami secara lebih mendalam, harus dipahami dulu apa itu Ghanta Yoga, mengapa disebut Ghanta Yoga, apa tujuannya, dan bagaiman metode dan tata caranya.

Ajaran Ghanta Yoga adalah suatu metode dan jalan yoga untuk mencapai tujuan yoga itu sendiri yaitu kebahagiaan dunia dan akhirat. Hadirnya ajaran Ghanta Yoga berangkat dari sebuah perenungan yang dalam dan waktu yang lama oleh penerimanya.

Ajarannya bersifat realistis  dalam melihat serta menyikapi hidup dan kehidupan, simpel serta mudah untuk dilaksanakan oleh segenap lapisan masyarakat.

Didalam prakteknya, semua unsur/sifat (guna) didalam diri yang menyebabkan terbelenggunya manusia dalam kesengsaraan itulah yang digarap. Intinya, guna itu dipahami, diaktifkan dan disucikan, difungsikan, dikendalikan serta disatukan pada sumbernya.

Dengan aktifnya semua guna didalam diri dan disucikan, secara bertahap akan kembali ke sifat aslinya (sifat Tuhan) sehingga guna itu mempunyai potensi mukzisat (siddhi), kekuatan (sakti). Inilah yang disebut dengan potensi Taksu didalam diri.

Ada berbagai macam Taksu didalam diri dan semua orang memilikinya. Hanya saja penonjolannya yang berbeda karena faktor kelahiran. Apabila guna itu sudah mempunyai potensi Taksu, inilah yang difungsikan untuk menjalani hidup sesuai dengan fungsi dan pekerjaan, sehingga menjadi lebih maksimal. Dengan Taksu yang ada pada diri akan menjadikan manusia mempunyai mukzisat (siddhi), kekuatan (sakti) dalam menjalankan fungsi dan pekerjaannya, yang tidak bisa dijelaskan dan diluar jangkauan pikiran. Ini pula yang akan mengantarkan manusia dapat meraih kesuksesan dalam hidup khususnya dalam bidang usaha/bisnis serta kesehatan fisik dan mental yang prima. Hidup akan menjadi semakin berguna, baik untuk diri sendiri, keluarga dan masyarakat serta mendapatkan kebahagiaan di dunia ini. Namun itu bukanlah tujuan akhir dari Ghanta Yoga, karena didalam mencapai tujuannya melalui dua tahapan. Yang pertama dengan mengaktifkan Taksu didalam diri dan yang kedua adalah tercapainya kesadaran agung atau kebahagiaan yang sejati, sesuai dengan filosofis ajaran Ghanta Yoga yaitu dari Tuhan, bersama Tuhan, menuju Tuhan.

Disebut Ghanta Yoga, karena didalam praktek mencari tujuannya mempergunakan energi Ghanta.

Apakah energi Ghanta itu?

Energi Ghanta adalah energi Tuhan yang mampu mengaktifkan, mensucikan, memfungsikan, mengendalikan dan menyatukan kesumbernya semua unsur/sifat (guna) didalam diri serta dapat mengembalikan ke sifat aslinya (sifat Tuhan) dan menjadi potensi mukzisat (siddhi), kekuatan (sakti) / Taksu. Kembalinya semua guna itu ke sifat aslinya disebut dengan guna sakti. Melalui sebuah proses inisiasi dari sang Guru Ghanta Yoga, energi Ghanta ini akan dijadikan Energi Ghanta Cakra Gunasakti. Energi inilah yang menjadi energi Taksu didalam diri

Sekilas tentang  Ghanta Cakra  Guna Sakti ( energi Multi Guna)

Ghanta Cakra guna sakti adalah sebuah energi ( tenaga hidup ) yang bersumber dari sumber (TUHAN) yang mampu membangkitkan dan mengaktifkan kekuatan, kekuasaan (sakti) dan kemukzisatan (sidi) dari berbagai macam-macam sifat dan fungsi (guna) setiap orang.

Energi itu sebenarnya dimiliki setiap orang dan secara terus menerus mengalir dlm diri, namun karena ketidaktahuan, pengetahuan, kesadaran sehingga energi tersebut tidak berfungsi. Dengan membangkitkan dan mengaktifkan energi Ghanta Cakra  Guna Sakti maka akan mampu mengaktifkan segala macam sakti dan sidhi dari sifat dan fungsi / guna tersebut. Energi inilah yang akan menjadi pembangkit dan pengaktif guna menjadi sakti, sidhi, karismatik (GUNA WIBAWA) dan sebaginya yang disebut dengan TAKSU seperti misalnya taksu guna pengobatan, penyembuhan diri sendiri dan orang lain (GUNA usadha), penjagaan diri, orang lain, tempat tinggal dan keluarga (GUNA Raksa), kesaktian (GUNA Sakti), Kemujisatan (GUNA Sidhi), usaha (GUNA Sri sedana), wibawa (Guna Wibawa), kekuasaan (GUNA Prabhu), dikasihi dan disenangi orang (GUNA Asih) dsb.

Untuk dapat membangkitkan dan mengaktifkan energi tersebut melalui sebuah proses inisiasi yang dilakukan oleh pembimbing dan yang sudah dianggap mampu serta mendapatkan wewenang.

Bagi praktisi yang menekuni harus selalu mengikuti arahan dan petunjuk pembimbing serta aturan yang ditetapkan.

Guna sakti dan sidhi ini akan dapat diperoleh secara bertahap melalui sebuah proses yang harus dilakukan. Apabila itu tidak dilakukan akan berdampak buruk pada yang bersangkutan.
Disamping itu, kemampuan sidhi dan sakti guna tersebut akan dipengaruhi oleh tingkat kebersihan lahir dan bathin seperti dgn selalu mendekatkan diri dgn TUHAN, penyucian diri (melukat bagi umat hindu) atau yang sejenis itu.

KELAS GHANTA YOGA

Di dalam ajaran ghanta yoga terbagi atas 6 kelas khusus yg bisa diikuti oleh dari semua kalangan multilintas agama dan kepercayaan, kelas tersebut:
  1. KELAS GUNASADHA, Di kelas ini akan diajarkan tehnik penyembuhan ( usadha ) berbagai penyakit medis dan non medis dgn cara pentransferan energy penyembuh dan menggunakan media air, para murid akan mempunyai kemampuan menyembuhkan diri sendiri keluarga dan orang lain
  2. KELAS INNER BEAUTY, khusus diberikan kepada kaum perempuan, dibangkitkan aura atau pancaran energi kecantikan yg tertanam di setiap perempuan diaktifkan dan dipancarkan secara terus menerus, disamping akan menambahkan kecantikan, energy ini akan memberikan kesembuhan secara bertahap bagi yg menderita penyakit
  3. KELAS GUNA PRADNYA, kelas ini akan menambah kemampuan otak dan meningkatkan kecerdasan hingga akan mempunyai kemampuan utk menterapi anak2 maupun dewasa dlm meningkatkan kecerdasan daya ingat dan dlm belajar
  4. KELAS BISNIS, memberikan peningkatan kerejekian mempermudah mengalirnya rejeki dlm setiap usaha yg ditekuni
  5. KELAS KEDIGJAYAAN, mempunyai kemampuan untuk meningkatkan tenaga dalam dan kemampuan lainnya yg bisa dipakai utk melindungi diri dari segala serangan fisik maupun non fisik
  6. KELAS KEDAMAIAN, Memberikan tuntunan kedamaian bagi kaum manula yg sdh ingin mendalami kerohanian dan mencari jalan utk kembali ke penyatuan kepada tuhan